Mulki kini tergolek lemah di bangsal Aromanis RSUD Cianjur. Di tangan kanan anak bungsu dari dua bersaudara itu terpasang selang infus.
Sudah satu bulan ini Mulki menderita sakit yang diawali panas dalam yang tak berhenti kemudian kerap buang air besar hingga membuat tubuhnya kurus kering. Setiap hari dia hanya mengkonsumsi bubur beras bikinan sang ibu.
“Setelah sakit satu bulan, tubuh anak saya menjadi kecil. Ya, maklum makan juga hanya bubur beras bikinan saya,” ujar Siti sambil memegang tangan sang anak karena terus-menerus berontak ingin mencopot jarum infus yang menancap di tangannya.
Sebelumnya Mulki dirawat tiga hari di Puskesmas Tanggeung namun selanjutnya pihak puskesmas menyarankan agar dibawa ke RSUD Cianjur. “Sebelum ke puskesmas sudah dua kali anak saya dibawa ke bidan desa. Kata bidan, anak saya menderita sakit paru-paru,” tutur Siti dengan suara parau.
Ketika datang ke RSUD Cianjur, Mulki langsung dimasukkan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan sempat dirawat satu malam. Dokter menyebutkan Mulki menderita gizi buruk.
Untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, keluarga ini hanya mengandalkan penghasilan sang suami dari berjualan rokok secara asongan di Terminal Baranangsiang Bogor
One Response
Kapan ya Indonesia terbebas dari kelaparan seperti ini? Oh ya salam kenal ya, thx dah mampir ke blog saya